Free-Man Entrepreneurship

Kalau Menurut saya, Entrepreneurship itu adalah seni, ada  yang bilang seni mengelola uang agar uang bisa mencari temannya, didalamnya juga ada seni mengelola manusia agar bisa melipatgandakan uang yang kita tanamkan. ada juga yang bilang Entrepreneurship itu adalah seni merampok uang orang dengan sukarela mereka….

 

jadi aku lebih setuju menyebut Entrepreneur itu sebagai seniman, Seniman yang baik bekerja berdasarkan intuisi mereka, dia tidak tergantung, independen, dan menolak ketergantungan, menolak kemapanan. dia bekerja berdasarkan karya mereka secara riil, dan bayaran dari apresiasi hasil karya mereka, bukan upah, bukan pula gaji. Seniman itu menolak berada di SafeZone terlalu lama, karena itu akan menghambat kreatifitas mereka, maka, mereka cenderung membuat terobosan, meski pasar belum tentu menerimananya, kata mereka bodo amat, yang penting saya berkarya…

 

Menarik yah? kalo seniman itu orang bebas, bisakah kita mengartikan mereka free-man?  freeman itu kata dasar dan kata mula dari Preman, nah, ada cara unik dalam ber free-man entrepreneurship ini, baik buruk silahkan anda yang menghakimi…

di Surabaya, ada Preman yang memiliki lahan banyak, saking banyaknnya pendapatan dia udah ga bisa lagi dipandang sebelah  mata:

http://www.jawapos.co.id/metropolis/index.php?act=detail&nid=5373

cara dia ber-entrepreneurship adalah dengan pengaruh, dan dengan kepercayaan, dan leadership tentunya, hanya pake plus-plus, plus otot, plus golok dan plus dekeng atau beking. cara menginvestasikan pada setiap lahan usaha mereka adalah dengan cara perebutan kekuasaan, dengan perang dulu pasti, dan kalau menang, lahan investpun didapat, setelah memiliki lahan investasi, penghasilanpun bisa dikumpulkan, dengan gertakan tentunya… untuk beberapa free-man ambisi menguasai lahan lain sudah pasti ada, expansi usahapun bisa mereka lakukan, bukan diversifikasi, bukan extensifikasi, bukan pula inovasi,  tapi dengan agresi, kalau sudah begini, modal darah hingga nyawapun bisa dipertaruhkan.

 

menarik kuadrat bukan? kira-kira bisa disamakan gak antara konventional entrepreneurship dengan freeman entrepreneurship? sama-sama keluar dari comfort Zone, (especially freeman), diperlukan managemenship dan leadership (terutama lagi freeman, pengaruhnya harus tinggi), sama-sama berusaha ber-ekspansi untuk menambah income mereka, yang satu make inovasi dan yang satu make agresi….

 

mau pilih yang mana?

3 Responses to Free-Man Entrepreneurship

  1. Jiwa Musik berkata:

    man man, sabtu gene prei jugakah?

    hOkelah man, selamat berakhir pekan yaa….

  2. […] tadi pagi ada abang bloger tukang baso lewat blog ini, ya mau ngapain lagi kalo ga nawarin jualannya. hOkelah, jajan mie ayam baso niqmad […]

  3. iwan berkata:

    keren ya………
    mantap bgt dhe thu orang…

Tinggalkan Balasan ke BAkSO & MiE Ayam « Jiwa ♪ Musik ♫ Batalkan balasan